[Review] The Tale of Two Bridges
Keterangan
Buku:
Judul : The Tale of Two Bridges (Kisah Dua
Jembatan)
Penulis : Arleen &
Eugnia Gina
Penyunting : Kartika Indah
Prativi
Desain : Maretta G
Penerbit : PT Buana Ilmu
Populer
Terbit : 2017
Tebal : 21 halaman
The Tale of Two Bridges, bercerita
mengenai sebuah pulau terpencil yang ditinggali sekelompok manusia, dan yang
menjadi penghubung mereka ialah dua buah jembatan. dua buah jembatan yang
berbeda, yang satu besar dan satunya lagi kecil. Yang satu terbuat dari marmer
dan bagus, sementara si jembatan kecil hanya terbuat dari kayu.
"Ayo!
Bepregangan saja padaku. Aku akan membawamu ke pulau utama dengan
selamat,"
kata si jembatan kayu kecil menyemangati orang-orang yang sedang memijaknya. (
halaman 4)
Bagaimana dengan jembatan marmer yang
cantik? Justru sebaliknya, tidak suka dilewati oleh kaki-kaki kotor yang
memijaki dirinya. Jembata besar marmer ini juga memasang tarif yang mahal,
untuk yang ingin menyeberang.
Di jaman dulu belum ada alat komunikasi
seperti telepon, paenduduk pulau terpencil takut bepergian ke pulau utama,
karena pulau utama asing untuk mereka. Namun jembatan kayu selalu mengabarkan
kepada mereka, apa yang ada di sana. Darimana jembatan kayu tahu? Padahal ia
belum pernah ke sana? Dari burung-burung yang beterbangan. Ia berteman baik
dengan burung-burung, bahkan jembatan kayumemperbolehkan burung-burung membuat
sarang di bawahnya. Sebaliknya jembatan besar tidak suka dengan burung, apalagi
kalau kotorannya jatuh menimpanya dan suara yang berisik burung membuatnya
tidak bisa tidur. Banyak sekali perbedaan keduanya.
"Jika
kamu membiarkan mereka menggunakan dirimu seperti itu pasti sebentar lagi ka mu
akan rusak, tahu!” kata
Jembatan Marmer kepada Jembatan kayu. (halaman 13)
Ketika melihat Jembatan Kayu sering
dilewati banyak pedangan yang membawa beban berat. Namun jembatan kayu hanya
tersenyum dan terus menyemangati orang-orang.
Hari berganti bulan, bulan berganti
tahun orang-orang di pulau kecil tidak lagi takut dengan pulau utama, mereka
juga tidak merasa tertinggal lagi. Banyak anak-anak juga sekolah di sana, orang
dewasa pun juga bekerja di pulau utaman.
Lantas apa yang terjadi pada Jembatan
Marmer sekarang? Apakabarnya? Apakah benar yang dikatakan Jembatan Marmer jika
Jembatan Kayu akan lapuk dan rusak karena sering dilewati? Jawabannya ada di
buku The
Tale of Two Bridges.
Buku dengan dua bahasa ini sangat bagus
untuk perkembangan anak-anak. Bahasa Inggris dan Indonesia, sembari membaca
buku juga sembari belajar bahasa Inggris.
Happy Reading!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar